TINTAJABAR.ID, BANDUNG - Kegiatan tersebut didukung oleh Ikatan Ners Kardiovaskular Indonesia (INKAVIN) Jawa Barat.
Menurut Ketua DPD PPNI Kota Bandung, Ganjar Wisnu Budiman, BHD merupakan serangkaian tindakan darurat yang dirancang untuk menyelamatkan kehidupan seseorang yang mengalami kondisi medis mengancam nyawa.
Keadaan henti jantung saat ini menjadi penyebab tertinggi kasus kematian. Henti jantung dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan disebabkan oleh berbagai kondisi dan lingkungan yang beragam.
Oleh karena itu, dibutuhkan serangkaian tindakan guna mencegah kematian yang diakibatkan oleh henti jantung.
Bantuan ini tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, namun setiap warga pada umumnya dapat melakukan BHD ini dengan mempelajari langkah-langkahnya.
"Tujuannya berusaha untuk melatih kader supaya paham dalam teknis, ketika ada seseorang yang membutuhkan. Sehingga cara ini mampu ditularkan kepada masyarakat," ungkapnya.
Menurut Ganjar, penerapan BHD mampu meningkatkan angka hidup.
"Tujuannya untuk meningkatkan angka kehidupan. Itu salah satunya, kalau ada kejadian, lalu belum datang medis sehingga masyarakat bisa membantu dengan teknik yang sudah diberikan," ujarnya.
Ia berharap dengan pelatihan ini, para kader RW dan Posyandu bisa menerapkan teknik dengan baik, sehingga bisa dimanfaatkan ketika dibutuhkan dalam keadaan darurat.
"Harapannya masyarakat sudah lebih mengenal Bantuan Hidup Dasar dan bisa digunakan ketika dalam keadaan dibutuhkan," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Bandung, Deborah Johana Rattu mengungkapkan, keadaan henti jantung bisa terjadi dimana dan kapan saja. Sehingga saat ini dilaksanakan pelatihan agar para kader bisa memahaminya.
"Henti jantung itu terjadi di mana dan kapan saja serta disebabkan berbagai faktor. Ada ketika sedang memasak, olahraga, di kantor duduk tiba - tiba lemas. Sehingga dibutuhkan pertolongan pertama, untuk menyelamatkan nyawa," bebernya.
Berikut hal yang harus dilakukan dalam langkah awal Bantuan Hidup Dasar:
Posting Komentar