Peledakan Amunisi Berjalan Sempurna, Kadispenad Jelaskan Penyebab 13 Orang Tewas
TINTAJABAR.ID, GARUT - Kabar tewasnya 13 orang dalam kegiatan peledakan amunisi kadaluarsa di oleh TNI Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengejutkan publik.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadipenad) Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana menjelaskan, proses peledakan amunisi kadaluarsa yang dilakukan dalam dua buah sumur berjalan sesuai prosedur.
Dalam konferensi pers yang dilakukan Kadispenad, peledakan amunisi kadaluarsa dalam dua buah sumur tersebut berjalan sempurna. Adapun para korban tewas diakibatkan ledakan detonator yang akan dimusnahkan pada sumur lainnya.
Secara lengkap Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologi terjadinya ledakan dalam proses pemusnahan amunisi inventaris TNI AD yang dianggap sudah tak layak pakai.
“Secara prosedur telah dilakukan pengecekan terhadap personel maupun lokasi peledakan, semuannya dinyatakan dalam keadaan aman,” ungkap Wahyu.
Sebelumnya, lanjut Jenderal bintang satu itu, tim penyusun telah melaksanakan tugasnya dengan baik baik, yakni menyusun seluruh munisi yang akan dimusnahkan di dalam dua buah sumur yang sudah disiapkan sebelumnya.
Prosedur pengamanan juga telah dilakukan tim dengan memasuki pos masing-masing sebelumnya akhirnya peledakan dinyatakan aman untuk dilakukan.
“Peledakan di dua sumur ini berjalan sempurna dalam kondisi aman,” imbuh Wahyu.
Selain dua sumur yang digunakan untuk memusnahkan munisi kadaluarsa tadi, pihaknya juga telah menyiapkan satu sumur lain yang sedianya digunakan untuk memusnahkan detonator yang dipakai dalam peledakan munisi.
Ledakan tak terduga, lanjut Kadispenad, justru terjadi disaat tim penyusun sedang menyusun detonator yang akan dimusnahkan di dalam sumur ketiga.
“Saat tim penyusun munisi menyusun detonator dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan 13 orang tewas dalam kegiatan pemusnahan munisi kadaluarsa di Garut. Dari 13 korban tersebut, empat diantaranya aggota TNI serta sembilan masyarakat sipil.
Posting Komentar