Hardiknas Jabar 2025, Pelajar Jabar Deklarasikan Pelajar Menuju Jabar Istimewa
TINTAJABAR.ID BANDUNG - Perwakilan siswa Jawa Barat (Jabar) membacakan “Deklarasi Pelajar se-Jawa Barat Menuju Jawa Barat Istimewa” pada rangkaian Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tingkat Jabar Tahun 2025 di Lapangan Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) III/Siliwangi Kota Bandung, Jumat (2/5/2025).
Ada delapan poin yang dideklarasikan.
Pertama, mendukung pengaturan kegiatan study tour dan penamaan kegiatan sejenisnya sesuai surat edaran Gubernur Jawa Barat.
Kedua, mendukung adanya pengaturan kegiatan perpisahan, wisuda atau sejenisnya dilaksanakan di lingkungan sekolah secara sederhana dan bermakna serta tidak membebani orang tua.
Ketiga, mendukung kebijakan anak di bawah umur tidak menggunakan kendaraan bermotor dan bersedia tidak menggunakan aksesoris kendaraan yang tidak sesuai aturan.
Keempat, bersedia membawa bekal makanan dari rumah untuk makan di sekolah sampai kegiatan Makan Bergizi Gratis dilaksanakan secara merata.
Kelima, menolak kegiatan tawuran dan bersedia mengikuti pendidikan karakter, kedisiplinan, dan bela negara apabila melakukan pelanggaran.
Keenam, mendukung kebijakan tidak membawa telepon genggam ke sekolah bagi kami siswa tingkat SD/MI, SMP/MTs.
Ketujuh, mendukung pembiasaan membaca serta jalan kaki dan olahraga lainnya untuk peningkatan kesehatan jasmani dan tumbuh kembang yang baik.
Kedelapan, memiliki karakter yang religius, bermoral, sehat, cerdas, kreatif, disiplin, mandiri, dan bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama.
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menegaskan, untuk anak SMP (sederajat) per hari ini tidak boleh membawa motor dan hape. "Untuk siswa SMA yang belum cukup umur enggak boleh bawa motor. Kan udah ada Undang-undang lalu lintas, namun selama ini penegakannya tidak bisa berjalan karena ada keraguan penindakannya di lapangan," ungkap Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi saat menjadi pembina Upacara Peringatan Hardiknas 2025.
Salah satu siswa, Naura Raisya Wahyudi mendukung deklarasi tersebut. "Ini sangat bagus karena akan mengurangi beban orang tua dan anak-anak bisa explore sesuai dunianya tanpa (ketergantungan) melihat gadget supaya hidup menjadi lebih sehat," ungkap siswa SMKN 15 Bandung tersebut.
Posting Komentar