TINTAJABAR.ID, GARUT — Pelatihan Penjamah Makanan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) resmi dibuka di Kecamatan Malangbong, Kamis (5/12/2025). Kegiatan ini diikuti oleh tiga SPPG, yakni dua dari Kecamatan Malangbong dan satu dari Kecamatan Kersamanah, dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut: Istuti Kurniati, SKM., MH.Kes., dan Risnandar.
Dalam sambutannya, Camat Malangbong Undang Saripudin, S.Sos., M.Si., memberi pesan tegas namun dibalut humor. Ia menekankan bahwa kualitas makanan bukan hanya soal teknis memasak, tetapi juga kesiapan mental para penjamah makanan.
“Komunikasikan ritme kerja kalian kepada keluarga. Jangan sampai urusan rumah ikut masuk ke bumbu,” ujarnya.
“Kalau suasana hati amburadul, rasa makanan bisa ikut ambyar.”
Undang juga menegaskan bahwa penjamah makanan adalah “ujung tombak SPPG”, sehingga kesalahan kecil dapat berdampak besar pada layanan pemenuhan gizi, mulai dari keterlambatan MBG, higienitas, hingga distribusi makanan.
Ia turut menyoroti kebiasaan membiarkan penumpang tambahan menumpang kendaraan pengantar MBG.
“Makanan itu harus steril. Jangan ada penumpang tambahan di kendaraan MBG. Ini bukan mobil travel,” tegasnya.
Selain disiplin kerja, Undang kembali menekankan pentingnya menjaga suasana kerja tetap kondusif.
“Bekerjalah dengan ikhlas dan pandai bersyukur. Jangan bawa drama internal karena itu bisa memengaruhi kualitas layanan.”
Kapolsek Malangbong melalui Kanit Binmas Aiptu Deni Hidayat, serta perwakilan Koramil Serma Suhaya, turut mengingatkan pentingnya aspek keamanan dalam pelaksanaan distribusi MBG, khususnya pada jam operasional malam.
“Kerja sama itu wajib. Jangan bekerja sendiri-sendiri. Fokus pada keamanan pribadi dan pendistribusian agar tidak ada gangguan di lapangan,” pesannya.
Pelatihan ini tidak sekadar agenda rutin tahunan, tetapi langkah strategis memperkuat kualitas layanan gizi sekolah di Kabupaten Garut. Para narasumber sepakat bahwa layanan gizi harus higienis, terukur, dan terbebas dari kelalaian teknis maupun konflik internal.
Dengan pelatihan ini, standar pelaksanaan MBG diharapkan semakin meningkat sehingga dapat menjaga reputasi dan kualitas gizi bagi anak-anak sekolah di Garut.
(Agss/Red)

Posting Komentar